Sejumlah literatur Islam menyebutkan bahwa Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Alquran. “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil.” (QS al-Baqarah [2]: 185).
Ada banyak keterangan yang menyebutkan bahwa Alquran memberikan petunjuk
seputar persoalan akidah, syariah dan akhlak, dengan jalan meletakan prinsip
dasar tentang persoalan tersebut; dan Allah SWT menugaskan Rasulullah SAW untuk
memberikan keterangan yang lengkap mengenai dasar-dasar itu: “Kami telah
turunkan kepdamu Al-Dzikir (Al-Qur’an) untuk kamu terangkan kepada manusia
apa-apa yang diturunkan kepada mereka agar mereka berfikir” (QS 16:44).
Dalam konteks bagaimana Alquran memberi petunjuk ikhwal akhlak yang harus
dikedepankan sebagai seorang pribadi muslim dalam melakukan jalinan muamalah,
hubungan antar manusia dengan sesamanya menjadi bagian utama.
Bahkan ketika Rasulullah SAW ditanya oleh salah seorang sahabat, apa yang harus
kita kerjakan dalam hidup? Beliau menjawab Muamalah atau hubungan antarmanusia.
Mengapa hubungan antar manusia menjadi prioritas Nabi, karena hakikatnya
hubungan antar manusia adalah kunci utama dalam hidup.
Allah SWT tidak akan mengampuni kesalahan hambanya, jika seorang hamba itu
tidak bisa memaafkan antarsesama atau antarmanusia. Ini artinya jalinan
hubungan antarmanusia (Habulumminannas) memiliki urgensi yang utama serta vital
dihadapan-NYA. Sehingga apabila seorang hamba akan melakukan hubungan dengan
Allah SWT (Hablumminallah), alangkah baiknya dibenahi sejak awal hubungan antar
manusianya.
Sebagai manusia, kita lahir dan hidup dalam alam nyata, alam kehidupan sosial.
Dan kehidupan sosial ada pula nilai-nilai sosial yang mengatur tata hubungan
antaranggota masyarakat itu sendiri.
Maka dengan nilai-nilai sosial ini diharapkan dapat memperhitungkan apa yang
akan dilakukan antara satu dengan yang lainnya. Seperti kehidupan bertetangga
yang harus dijalin secara baik. Karena tanpa ada komunikasi, hidup akan terasa
hampa, sepi dan tak bertuan.
Melalui hubungan antarmanusia yang diajarkan Islam, sejatinya mengajak manusia
memasuki proses penyucian diri, kemudian menegakkan komitmen sosial, yang
dijabarkan dengan berbagai bentuk, seperti sedekah, zakat dan membantu antar
sesama dengan berbagai cara.
Pemberian sedekah, zakat dan bantuan lainnya agar didasarkan pada keikhlasan
sebagai manifestasi nilai-nilai tauhid, keadilan sosial dan menjalin hubungan
secara baik dengan sesamanya. Kesemua itu, sebenarnya kunci dari
perwujudan akhlak karimah.
Salah satu pilar yang utama terkait dengan hubungan antarmanusia, yang memiliki
dimensi akhlak mulia ini adalah kemampuan berbagidengan orang lain, baik dalam
bentuk nasihat, tegur sapa, atau berbagi dalam bentuk materi.
Oleh karena itu, momentum bulan suci Ramadhan dapat kita jadikan sebagai salah
satu sarana mempedomani Alquran guna dijadikan panduan dalam kerangka melakukan
hubungan antarmanusia.
Dengan cara ini semoga dapat juga membangkitkan semangat ukhuwah islamiah dan
ukhuwah wathoniah sebagaimana yang diserukan al-Quranul karim.
Disamping itu, Alquran juga menyerukan tentang perlunya berlomba-lomba dalam
kebajikan, yang harus dipahami pada kebaikan secara universal (al-akhay,
al-ma’ruf).
Kebaikan yang tidak mengenal batas agama, ras atau dari golongan manapun.
Sehingga berlomba-lomba dalam kebaikan tidak melihat identitas orang itu, dari
mana ia berasal dan kebaikan universal inilah yang harus ditanamkan sebagai
wujud masyarakat yang berahlak mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar